Minggu, 16 September 2012

Model konseptual calista roy




                      Model konseptual calista roy

     Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet.
     Nama : Suster Calista          Roy
     Lahir : 14 Oktober 1939 di Los Angeles California
     Anak ke-2 dari pasangan Mr dan Mrs Rogers, dan anak ke-1 dari pasangan Mr dan Mrs Fabien Roy
     Pendidikan :
     Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College di Los Angeles
     Magister Saint in nurshing pada tahun 1966 di Universitas California Los Angeles
     Roy memulai pendidikannya di sosiologi dan menerima gelar M.A tahun 1973 dan ph.D tahun 1977 di universitas California.
     Tahun 1983-1985 Roy sebagai Robert wood Johnson Post Doctoral Fellow di universitas California San Fransisco sebagai sarjana perawat di Neuroscience.
     Buku :
     The Roy Adaptoin Model
     Pada tahun 1985 mendapat kehormatan dokter dari timur Michigan University dan pada tahun 1986 A.J.N menghadiahi buku untuk model adaptasi utama Roy
MODEL KONSEPTUAL
Model adaptasi keperawatan menurut CALISTA ROY ada 4:   (1) manusia
                        (2) Lingkungan
                        (3) kesehatan
                        (4) keperawatan.
     1) Manusia
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik.
     4 efektor cara adaptasi yaitu;   
A. Model Fungsi Fisiologis
B. Model Konsep Diri
C. Model Fungsi Peran
D. Model Interdependensi
A). Model Fungsi fisiologi :berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi 9 kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian:
     model fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan
      fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :
     1. Oksigenasi
     2. Nutrisi
     3. Eliminasi
     4. Aktivitas dan istirahat
     5. Proteksi/ perlindungan
     6. The sense / perasaan
     7. Cairan dan elektrolit.
     8.Fungsi saraf /neurologis
     9.Fungsi endokrin
     B). Model Konsep Diri
Model konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Konsep diri menurut Roy terdiri dari 2 komponen yaitu:
     the physical self .
      the personal self.
     C). Model fungsi peran
Model fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya.
     D). Model Interdependensi             keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk komunikasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.
     2).   Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulusi eksternal dan internal. Lebih lanjut stimulusi itu dikoelompokkan menjadi tiga jenis stimulusi yaitu :    -Stimulasi fokal                                    -Stimulasi konstektual                          -Stimulasi residual.
     *lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu atau kelompok.
     3). Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.
      Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan yang terdiri dari dua proses,
      proses pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal,
     proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.
     4). keperawatan : menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi.
Proses keperawatan menurut teori roy
1.    PengkajianTahap I:Pengkajian perilaku
2. Pengkajian Tahap II:Pengkajian faktor-faktor yang berpengaruh
3.  Diagnosa
4. Tujuan
5.  Intervensi
6.  Evaluasi


TEORI KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Suatu proses penyampaian informasi antara individu atau kelompok, baik secara Verbal maupun NonVerbal yang dapat menimbulkan respons timbal balik antara pengirim dengan penerima informasi.
TUJUAN KOMUNIKASI
     Tercapainya tingkat kesehatan klien semaksimal mungkin dengan memberikan perawatan melalui pertukaran informasi yang akan meningkatkan koordinasi dan kesinambungan pelayanan kesehatan terhadap klien.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Dalam proses asuhan keperawatan,komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien guna mencapai tingkat kesehatan yang optimal,karena bertujuan untuk terapi maka komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik.   
     Inti dari komunikasi terapeutik adalah :komunikasi yang dilaksanakan untuk tujuan terapi
**Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang arti dari Komunikasi terapeutik:
 >(northouse,1998)kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres,mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan denagn orang lain.
>stuart G.W 1998:komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama  dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien.
>Hibdon S.(dalam suryani,2005):sebagai pendekatan konseling yang memungkinkan  klien menemukan siapa dirinya  dan ini merupakn fokus dari komunikasi terapeutik .
**kesimpulan komunikasi  terapeutik  dalam proses asuhan keperawatan  adalah suatu hubungan  interpersonal antara perawat dan klien,dimana perawat berupaya  agar klien  dapat mengatasi masalahnya sendiri  maupun masalahnya dengan orang lain atau lingkungannya.
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Untuk memotivasi dan mengembangkan pribadi klien ke arah yang lebih kontruktif dan adaptif.



TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Mendengarkan
     Penerimaan
     Bertanya
     Mengulang kata klien dg bahasa sendiri
     Klarifikasi
     Memfokuskan
     Hasil Observasi
     Menawarkan informasi
     Diam
     Meringkas
     Penghargaan
     Menawarkan diri
     Memberi Kesempatan klien untuk bicara
     Meneruskan pembicaraan
     Menjelskan persepsinya
     Refleksi
STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Fase Orientasi
     Fase Kerja
     Fase Terminasi
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Beberapa hal yang penting dalam berkomunikasi
1.Verbal:
                  Penggunaan bahasa
Kecepatan
Nada suara
2. Tertulis
3.Non-verbal :Metakomunikasi
                          Penampilan Individu
                  Intonasi suara
                  Ekspresi wajah
                  Sikap tubuh dan langkah
                  Sentuhan
                        





     Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet.
     Nama : Suster Calista          Roy
     Lahir : 14 Oktober 1939 di Los Angeles California
     Anak ke-2 dari pasangan Mr dan Mrs Rogers, dan anak ke-1 dari pasangan Mr dan Mrs Fabien Roy
     Pendidikan :
     Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College di Los Angeles
     Magister Saint in nurshing pada tahun 1966 di Universitas California Los Angeles
     Roy memulai pendidikannya di sosiologi dan menerima gelar M.A tahun 1973 dan ph.D tahun 1977 di universitas California.
     Tahun 1983-1985 Roy sebagai Robert wood Johnson Post Doctoral Fellow di universitas California San Fransisco sebagai sarjana perawat di Neuroscience.
     Buku :
     The Roy Adaptoin Model
     Pada tahun 1985 mendapat kehormatan dokter dari timur Michigan University dan pada tahun 1986 A.J.N menghadiahi buku untuk model adaptasi utama Roy
MODEL KONSEPTUAL
Model adaptasi keperawatan menurut CALISTA ROY ada 4:   (1) manusia
                        (2) Lingkungan
                        (3) kesehatan
                        (4) keperawatan.
     1) Manusia
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik.
     4 efektor cara adaptasi yaitu;   
A. Model Fungsi Fisiologis
B. Model Konsep Diri
C. Model Fungsi Peran
D. Model Interdependensi
A). Model Fungsi fisiologi :berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi 9 kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian:
     model fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan
      fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :
     1. Oksigenasi
     2. Nutrisi
     3. Eliminasi
     4. Aktivitas dan istirahat
     5. Proteksi/ perlindungan
     6. The sense / perasaan
     7. Cairan dan elektrolit.
     8.Fungsi saraf /neurologis
     9.Fungsi endokrin
     B). Model Konsep Diri
Model konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Konsep diri menurut Roy terdiri dari 2 komponen yaitu:
     the physical self .
      the personal self.
     C). Model fungsi peran
Model fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya.
     D). Model Interdependensi             keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk komunikasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.
     2).   Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai stimulusi eksternal dan internal. Lebih lanjut stimulusi itu dikoelompokkan menjadi tiga jenis stimulusi yaitu :    -Stimulasi fokal                                    -Stimulasi konstektual                          -Stimulasi residual.
     *lingkungan didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu atau kelompok.
     3). Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.
      Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan yang terdiri dari dua proses,
      proses pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal,
     proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.
     4). keperawatan : menurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi.
Proses keperawatan menurut teori roy
1.    PengkajianTahap I:Pengkajian perilaku
2. Pengkajian Tahap II:Pengkajian faktor-faktor yang berpengaruh
3.  Diagnosa
4. Tujuan
5.  Intervensi
6.  Evaluasi


TEORI KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Suatu proses penyampaian informasi antara individu atau kelompok, baik secara Verbal maupun NonVerbal yang dapat menimbulkan respons timbal balik antara pengirim dengan penerima informasi.
TUJUAN KOMUNIKASI
     Tercapainya tingkat kesehatan klien semaksimal mungkin dengan memberikan perawatan melalui pertukaran informasi yang akan meningkatkan koordinasi dan kesinambungan pelayanan kesehatan terhadap klien.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Dalam proses asuhan keperawatan,komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien guna mencapai tingkat kesehatan yang optimal,karena bertujuan untuk terapi maka komunikasi dalam keperawatan disebut komunikasi terapeutik.   
     Inti dari komunikasi terapeutik adalah :komunikasi yang dilaksanakan untuk tujuan terapi
**Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang arti dari Komunikasi terapeutik:
 >(northouse,1998)kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres,mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan denagn orang lain.
>stuart G.W 1998:komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama  dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien.
>Hibdon S.(dalam suryani,2005):sebagai pendekatan konseling yang memungkinkan  klien menemukan siapa dirinya  dan ini merupakn fokus dari komunikasi terapeutik .
**kesimpulan komunikasi  terapeutik  dalam proses asuhan keperawatan  adalah suatu hubungan  interpersonal antara perawat dan klien,dimana perawat berupaya  agar klien  dapat mengatasi masalahnya sendiri  maupun masalahnya dengan orang lain atau lingkungannya.
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Untuk memotivasi dan mengembangkan pribadi klien ke arah yang lebih kontruktif dan adaptif.



TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Mendengarkan
     Penerimaan
     Bertanya
     Mengulang kata klien dg bahasa sendiri
     Klarifikasi
     Memfokuskan
     Hasil Observasi
     Menawarkan informasi
     Diam
     Meringkas
     Penghargaan
     Menawarkan diri
     Memberi Kesempatan klien untuk bicara
     Meneruskan pembicaraan
     Menjelskan persepsinya
     Refleksi
STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
     Fase Orientasi
     Fase Kerja
     Fase Terminasi
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Beberapa hal yang penting dalam berkomunikasi
1.Verbal:
                  Penggunaan bahasa
Kecepatan
Nada suara
2. Tertulis
3.Non-verbal :Metakomunikasi
                          Penampilan Individu
                  Intonasi suara
                  Ekspresi wajah
                  Sikap tubuh dan langkah
                  Sentuhan
                        




Tidak ada komentar:

Posting Komentar