Senin, 03 September 2012

DECONPENSASI CORDIS



DECONPENSASI CORDIS

KONSEP ANATOMI FISIOLOGI
Anatomi
a. Jantung
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular.
Hubungan jantung adalah:
-Atas : pembuluh darah besar
- Bawah : diafragma
- Setiap sisi : paru
- Belakang : aorta desendens, oesophagus, columna vertebralis
b. Arteri
Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).
c. Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot dinding arteriol dapat berkontraksi.Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah.Bila kontriksi bersifat lokal, suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat.
d. Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.
e. Sinusoid
Terdapat hepar, limpa,sumsum tulang dan kelenjar endokrin
Ò f. Vena dan venul
Venul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna satu sama lain.
KONSEP DASAR
Ò Gagal jantung adalah Kelainan fungsi jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. (KAPITA SLEKTA)
Ò Gagal jantung kongestif terjadi sewaktu kontraktilitas jantung berkurang dan vetrikel tidak mampu memompa keluar darah sebanyak yang masuk selama diastole. Hal ini menyebabkan volume diastolic  akhir ventrikel secara progresif bertambah. (Elizabeth J. Corwin)

ETIOLOGI
Ò 1.faktor eksternal:
      -hipertensi
      -anemia kronis
Ò 2.faktor internal:
    -Disfusi katup
    -Distrimia
    -Kerusakan miokard
Pencetus gagaljantung:
Ò 1.meningkatnya asupan (intake) garam
Ò 2.ketidak patuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung
Ò 3.infrakmiokard akut
Ò 4.hipertensi
Ò 5.aritmia akut
Ò 6.infeksi
Ò 7.demam
Ò 8.emboli paru
Ò 9.anemia
Ò 10.tirotoksikosis
Ò 11.kehamilan
Ò 12.endokarditis infektif 
MANIFESTASI KLINIS
Ò Berdasarkan bagian jantung yg mengalami kegagalan pemompaan.
1.Gagal jantung kanan terdiri dari
   *Timbul fatig
     *Edema
      *Liver engorgement
       *Anoreksia
         *kembung
2.Gagal jantung kiri
   Dyspneu d’effort,
   fatig,
   ortopnea,
   dispnea nokturnal,
   paroksismal,
   batuk,
   pembesaran jantung
   irama derap.
3.Gagal jantung kongestif
   Terjadi manifestasi gabungan gagal jantung kiri dan kanan.
Pemeriksaan penunjang
Ò Pemeriksaan foto toraks
Ò EKG:infark miokard dan aritmia
Ò Kateterisasi jantung atau angiografi
Pemeriksaan lain sperti :Hb,elektrolit,ekokardiografi,fungsi ginjal dan fungsi tiroid.
Penatalaksanaan
1.meningkatkan oksigenasi dg pemberian oksigen dan menurunkan konsupsi O2.
2.Memperbaiki kontraktilitas otot jantung.
3.Menurunkan beban jantung
  * beban awal dg diet rendah garam,diuretik dan     vasolidator.
  *menurunkan beban akhir dg dilator arteriol.



Patofisiologi
Ò Hipertensi dan penyakit jantung iskemia katup mitral defek katup aorta
                                              
*KIRI                                          
          Ventrikel kiri gagal memompa
                                                    
Mekanisme kompensasi mengalami kegagalan
                                                    
Peningkatan vol darah sisa(EDV/preload)
                                                   
Penurunan kapasitas isi ventrikel
                                                     
Hipertrofi atrium kiri dan terjadi bendungan  darah
                                                       
Bendungan dan peningkatan tekanan pada vena pulmonalis
                                                        
Kongestif paru:edema paru dan pwp meningkat
                                           

Bendungan dan peningkatan tekanan pada arteri pulmonalis
                                                  
Peningkatan  beban sistolik pada ventrikel kanan
                                            
KANAN                      
     ventrikel kanan gagl memompa
                                                 
Co atrium kanan menurun dan tekanan akhir diastolik meningkat (bendungan dan peningkatan tekanan atrium kanan)
                                               
(bendungan vena sistematik dan peningkatan tekanan vena cava
                                                    
Hambatan arus balik vena dan menimbulkan bendungan sistematik
                                                   
KIRI&KANAN       vebtrikel kiri dan kanan gagal memompa
                                                   
                 DECOMPENSASI CORDIS 
ASKEP
PENGKAJIAN
1.Identitas          
Ò Nama: Tn.R
Ò Jenis kelamin:Laki-laki
Ò Umur: 50th
Ò Status perkawinan:menikah
Ò Pendidikan:Sarjana
Ò Suku/bangsa:jawa/indonesia
Ò Agama:ISLAM
Ò Pekerjaan:Guru
II keluhan utama: Jantung berdebar-debar dan sesak nafas

III.        RIWAYAT KEPERAWATAN
Ò Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien merasakan jantungnya sering berdebar-debar,nafas menjadi sesak dan terasa lelah jika beraktivitas.
Ò Riwayat Penyakit Dahulu
É Klien pernah menderita penyakit  :Hipertensi,IM,anemia
É Riwayat Penyakit Keluarga
Ò VI.Observasi dan pemeriksaan fisik
Ò -keadaan umum
Ò 1.Wajah tampak pucat
Ò 2.Kesadaran menurun
Ò 3.Klien tampak gelisah
-TTV
1.s:37 c
2.N:110x/mnt
3.TD:149/90 mmhg
4.RR:30 x/mnt
-         Kolaborasi:
     Pemberian oksigen
Ò Pemeriksaan foto toraks
Ò EKG:infark miokard dan aritmia
Ò Kateterisasi jantung atau angiografi
Pemeriksaan lain sperti :Hb,elektrolit,ekokardiografi,fungsi ginjal dan fungsi tiroid.
BODY SYSTEM
Ø B1 (Breathing)
         irama nafas tidak teratur, terdapat dyspnea, ronchi
Ø B2 (Blood)
         nyeri dada,JVD > normal,akral dingin,terjadi edema pulmonalis, gallop atrial s-4
Ø B3 (Brain)
Ò Wajah terlihat mengantuk dan lesu tidak ada, mulut pucat dan kering,tdk ada gx pendengaran penglihata
Ø B4 (Bladder)
    oliguri urine, tidak terpasang kateter,konstipasi.
Ø B5 (Bowel)
         adanya benjolan, tidak ada luka operasi, mual,
Ø B6 (Bone)
    kelemahan kekuatan otot,syanosis,akral dingin, takhikardi, edema
         
      Analisa data
Data
Etiologi
Masalah
DS:
PX: mengatakan Jantung berdebar-debar dan sesak nafas.
Do:
-      TTV
    S  :   37C
    N :  110 x/menit
    TD:  149/90 mmHg
    RR:  30 x/menit
-Klien tampak terenggah2
-Klien menggunakan otot bantu p[ernafasan.
Suplai darah ke paru
Suplai o2 ke paru
RR meningkat
dispnea
MK:Gangguan pola nafas    tidak efektif
 Gangguan pola nafas    tidak efektif.



Diagnosa keperawatan
Ò Pola nafas tidak efektif berhubungan dg penurunan suplai O2.
Intervensi
No
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 1x15 menit diharapkan pola nafas kembali efektif
Kriteria Hasil :
       klien mengatakan tidak sesak
      TTV
   S : 370 c
   N : 100x/menit
   TD : 120/80 mmHg
   RR : 20x/mnt
      Klien nampak rilex
      Tidak ada bantuan pernafasan
1.Monitor kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada.
2.Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot Bantu nafas
3.Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan
4.Tinggikan kepala (posisikan semifowler) dan Bantu untuk mencapai posisi yang senyaman mungkin.
Kolaborasi pemberian Oksigen



Terapi oksigen membantu pasien memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.
1.Memudahkan aliran oksigen



IMPLEMENTASI
HARI/TGL
NO
DX
JAM
Implementasi
TTD



1.Memonitor kedalaman pernafasan, frekuensi, dan ekspansi dada.
2.MenCatat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot Bantu nafas
3.Mengauskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan
4.meninggikan kepala (posisikan semifowler) dan Bantu untuk mencapai posisi yang senyaman mungkin.
Kolaborasi pemberian Oksigen
 








EVALUASI
Dx
Diagnosa
Evaluasi
Ttd
1
Pola nafas tidak efektif berhubungan dg penurunan suplai O2.
S : klien mengatakan masih merasakan sesak.
      O :
      TTV
   S : 370 c
   N : 100x/menit
   TD : 120/80 mmHg
   RR : 32x/mnt
      Klien nampak terenggah2
      Masih menggunakan otot bantuan pernafasan
A : Masalah teratasi  sebagian
P : lanjudkan ntervensi










“WOC GAGAL JANTUNG”
ETIOLOGI
v faktor pencetus

- asupan garam
- ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung
- IMA(mungkin yang tersembunyi)
-hipertensi
-aritmia akut
-demam atau infeksi
-emboli paru
-anemia
-tirotoksikosis
-kehamilan
-endokarditis infektif.


CO
Beban sistolik > kemampuan ventrikel (systolyc overload)
Hambatan pengosongan ventrikel
Beban berlebihan
Kontraktilitas
Kebutuhan sirkulasi tubuh
Kebutuhan belum terpenuhi
Kebutuhan metabolik
Kerja jantung maksimal
CO tinggi
 














                                                                                                                                                            






CO
                                                                                                                                                                                        

 

Gangguan pola nafas tidak efektif

dispnea

RR meningkat

Suplai o2 ke paru menurun
Suplai darah ke paru menurun
B2

B1

GAGAL JANTUNG
BEBAN JANTUNG
                                                                                           

Suplai darah ke jantung menurun
Berdebar Debar


Kontraksi jantung meningkat

Takikardi

Disritmia

Gangguan perfusi jaringan

B3

Suplai darah keotak menurun

Suplai O2 ke otak menurun
Perubahan fungsi serebal

Penurunan tingkat kesadaran

Resikocidera

 

























                                                                                                                                                                                           
B4
B6
B5
Aliran darah ke ginjal menurun

Aliran darah kepencernaan menurun

Suplai darah ke jarIngan menurun

Peningkatan HCL

Metabolisme anaerob

Peningkatan peristaltik

Hipoperfusi giinjal

ATP

Asidosis metabolik

Penurunanan produksi urine

Mual muntah

Gangguan eliminasi urine

Uremia

anoreksia

Nutrisi kurang dari kebutuhan

fatigue

Intoleransi aktifitas

 











                                                                                                                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar